Sabtu, 03 Agustus 2024

Tuanku Sutan Jamaludin Panjang Sunguik Yang Dipertuan Suku Koto Kinali Pasaman Barat

TUANKU SUTAN JAMALUDIN PANJANG SUNGUIK YANG DIPERTUAN KE - IV SUKU KOTO KAMPUNG KINALI MENJABAT TH 1876 - 1929


Semasa jabatan Yang Dipertuan Kinali dipegang oleh Tuanku Sutan Jamaludin Panjang Sunguik maka saat ini pula lah bertepatan dengan adanya zaman penjajahan, ketika itulah jabatan Yang Dipertuan Kinali di ambil oleh Kaum Yang bersuku JAMBAK.Dan pada tanggal 11 November 1929 oleh kalangan yang bersuku jambak dianggaplah M. Yunus , Durian Kilangan sebagai yang dipertuan kinali.Pada tanggal 6 September 1973 M. Yunus Yang Dipertuan Kinali Ke - V Meninggal Dunia, dan dikebumikan keesokan harinya tanggal 7 September 1973. Sejak tanggal 7 September 1973 hingga tahun 1976 terjadi kekosongan untuk memangku jabatan Yang Dipertuan Kinali, akibat nya dalam memutuskan untuk memangku jabatan Yang Dipertuan Kinali selanjutnya terjadi sangketa antara Kaum Suku Koto dengan Suku Jambak, sangketa itu berlansung selama tiga tahun, mulai tahun 1973 hingga 1976. Akhirnya pada tanggal 4 Januari 1976 diadakan Musyawarah Adat bertempat digedung SD Inpres Simpang Empat dalam musyawarah adat itu dihadiri oleh Para Ninik Mamak Kinali yaitu Urek Tunggang, Hakim Nan Barampek, Basa Nan Barampek, Hakim Nan Tongga, Serta Bandua Nan Barampek, dan lengkap semua Ninik Mamak, Cerdik Pandai, Para Datuak-Datuak, Para pemuka Masyrakat se Kanagarian Kinali Dan dalam Musyawarah itu juga ikut dihadiri oleh Muspika Tingkat II Pasaman, Dan ketua DPRD Tingkat II Pasaman. Dan dari hasil Musyawarah itu sesuai dengan ketentuan Adat yang berlaku di Kenagarian Kinali atau sesuai dengan ketentuan Alur yang patut tentang memutuskan dan menetapkan “Gelar Sako Dan Pusako Yang Dipertuan Kinali” yang dipersangketakan antara pihak ahli waris suku koto dengan suku jambak itu maka dengan suara bulat diputuskan bahwa

1. Pucuk Adat/Gelaran Yang Dipertuan Kinali adalah memang hak dan sako milik persekutuan suku koto.

2. Yang memangku gelar Yang Dipertuan Kinali selanjutnya adalah TUANKU ZAINUL BAHRI umur 30 Tahun Suku Koto.

Dan akhirnya pada tanggal 17 Januari 1976 hasil keputusan ini diumumkan kepada Masyarakat Luas oleh Tk. Mahara Josuthan Koto bersama Tk. St. Zainal Abidin Koto. Seterusnya mengenai kenduri ( Measam sako ) juga diumumkan akan diselenggarakan dengan seksama dan bijaksana dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya, dan tidak lama kemudian tepat pada tanggal 6 Februari 1976 Dinobatkan TUANKU H ZAINUL BAHRI SUKU KOTO untuk memangku Jabatan Yang Dipertuan Kinali sejak tanggal 6 Februari 1976. Beliau meninggal dunia pada tanggal 19 September 1999 dan Jabatan Yang Dipertuan Kinali secara “Patah Tumbuah Hilang Baganti, Hidup Bakulipah, Mati Batungkek Bondi” Kepada TUANKU H ASRUL YANG DIPERTUAN KINALI ( Adik Kandung dari Tk. H, Zainul Bahri Yang Dipertuan Kinali ) dan menjadi Yang Dipertuan Kinali sampai sekarang.